Selasa, 03 November 2015

HUKUM BACAAN MAD

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini maka bagi yang lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum muslimin menanggung dosa.Sedangkan membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib ain artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al Qur’an dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa, hal ini berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah dan ucapan para ulama.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian mad ?
2.      Apa saja jenis-jenis mad?
3.      Apa yang termasuk jenis-jenis mad far’i?

















BAB II
PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN MAD
Menurut bahasa mad  artinya “panjang” . Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid ialah memanjangkan bacaan menurut aturan-aturan yang tertentu dalam Al-Qur’an.
Huruf mad ada 3 (tiga), yaitu :          
o   Alif dan huruf sebelumnya berbaris fathah. Contoh:
قَالُوْا
o   Wawu mati dan huruf sebelumnya berbaris dhommah. Contoh:
قُوْلُوْا
o   Ya mati dan huruf sebelumnya berbaris kasrah. Contoh:
قِيْلاَ

2.      JENIS-JENIS MAD
1.   Mad Asli
Mad asli adalah Memanjangkan bacaan karena ada huruf mad dan tidak ada sebab yang mengubah keasliannya. Cara Membaca mad asli panjangnya  1 alif atau  2 harakat. Nama lain dari mad asli adalah mad tabi’i. Contoh:
قَالُوْا, قِيْلاَ , قُوْلُوْا
2. Mad Far’i
Mad far’i ialah mad yang panjangnya lebih dari pada mad tabi’i dengan adanya beberapa sebab, yaitu bila di hadapannya terdapat huruf  hamzah yang berbaris hidup, atau huruf lainnya yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid.
C.    JENIS-JENIS MAD FAR'I
Mad far’i terbagi menjadi 13 macam, yaitu :
1.   Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil yaitu apabila mad asli diikuti oleh huruf hamzah, dalam satu kata. Qadar (Ukuran) madnya dua setengah alif atau lima harakat.

مَآءٍ مِنْ , خَيْرُالنِّسَآءِ , نَآئِمُوْنَ وَهُمْ
2.  Mad Ja’iz Munfasil
Ja’iz artinya boleh.Munfasil artinya terpisah.
Mad ja’iz munfasil ialah apabila mad asli bertemu dengan huruf hamzah pada dua kata. Huruf mad pada akhir kata yang pertama dan hamzah pada kata kedua yang menyambutnya. Hamzah tersebut berada awal kata yang kedua. Hukum atau cara membacanya ada tiga macam, yaitu :
o   Ketika cepat, yaitu satu alif atau dua harakat.      
o   Ketika sederhana, yaitu dua alif atau empat harakat.       
o   Ketika bertajwid betul, yaitu dua setengah alif atau lima harakat
اَمَنُوْا قُوْاأَنْفُسَكُمْ يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ
3. Mad Arid Lissukun
Arid artinya baru.Lissukun artinya karena sukun (mati).
Mad Arid lissukun ialah mad asli yang diiringi huruf hidup dalam satu kalimat, tetapi dibaca mati karena di waqafkan.Hukum atau cara membacanya ada tiga macam,yaitu :
o   Tul (panjang) yaitu 3 alif atau 6 harakat.  
o   Tawassut (sedang) yaitu 2 alif atau 4 harakat.      
o   Qasar (pendek) yaitu 1 alif atau 2 harakat.
Keterangan :               
    Bila tidak di waqafkan tetap mad asli atau mad tabi’i.
تَعْلَمُوْنَ , يَنْظُرُوْنَ
4. Mad Layyin atau Mad Lin
Lin artinya lunak.
Mad Lin ialah wau mati atau ya mati sesudah huruf berbaris fathah serta diiringi sebuah huruf hidup. Mad Lin ini terjadi bila dihentikan. Jika tidak dihentikan,Tidak jadi mad lin atu tidak ada mad. Membunyikan wau atau ya  ketika matinya seperti itu tidak boleh di keraskan dengan menekan suara padanya, tapi hendaknya dengan dilunakan begitu rupa sesuai dengan namanya yaitu lunak. Hukum atau cara membacanya :          
o   Boleh 1 alif atau 2 harakat
o   Boleh 2 alif atau 4 harakat
o   Boleh 3 alif atau 6 harakat
مِنَ الْخَوْفِ , مِنَ الْقَوْمِ ,رَأْيَ الْعَيْنِ
5.  Mad Badal
Badal artinya ganti. Mad badal ialah terhimpunanya huruf mad beserta hamzah dalam satu suku kata.Hukum atau cara membacanya yaitu :
o   1 alif atau 2 harakat
آَدَمُ , آَمَنُوْا , اِيْمَانًا
6. Mad farq
  Farq artinya beda. Mad farq ialah mad badal yang diiringi oleh huruf yang bertasydid. Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahwa hamzah tersebut adalah hamzah untuk bertanya (Apakah).hukum atau cara membacanya ialah :
o   3 alif atau 6 harakat
الْبَيْتَالْحَرَامْ وَلاَآمِّيْنَ
7. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi/Kalimi
Lazim artinya harus. Mukhaffaf  artinya diringankan. Kilmi artinya kata. Jadi, mad lazim mukhaffaf kalimi ialah adanya huruf mad yang diiringi atau disambut oleh huruf mati.
Hukum atau cara membacanya ialah :
o   3 alif atau 6 harakat.
آلآنَ
8. Mad Lazim Musaqqal Kilmi
Musaqqal artinya diberatkan. Mad lazim musaqqal kalimi ialah apabila ada mad tabi’i bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata.Hukum atau Cara membacanya ialah :
o   3 alif atau 6 harakat
وَلاَالضَّآلِّيْنَ , اَلصَّآخَّهْ , اَلطَّآمَّهْ


9.Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim mukhaffaf harfi ialah mad (panjang) dengan satu alif atau dua harakat ketika membaca huruf Ha, Ya, Tho, Hamzah, Ra. Yang terdapat pada awal surah-surah Al-Qur’an tertentu.
ح : حم
DIBACA: HÄMÏM
ي : يس
DIBACA: YÄSÏN
ط : طه
DIBACA: THÖHÄ
ه : طه
DIBACA: THÖHÄ
ر : الر
DIBACA: ALIF LÄMRÖ
10. Mad Lazim Musyba’ Harfi
Mad lazim musyba’ harfi ialah mad (panjang) dengan tiga atau enam harakat. Cara membaca mad lazim musyba’ harfi, yaitu membaca huruf yang diberi tanda tiga alif atau enam harakat.hurufnya yaitu : ص س  ق ل عم ك ن
11. Mad Silah
Silah artinya bergabung . Mad silah ialah mad yang berlaku pada ha dhamir (kata ganti). Khususnya pada hu dan hi yang artinya “dia” .Letaknya selalu di akhir kalimat.
Mad silah terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
o   Mad silah qasirah
Artinya mad silah yang pendek                                                                              
Yang di maksud adalah mad yang terjadi sesudah bersambungnya “ha dhamir” dengan huruf hidup.
Hukum atau cara membacanya ialah :
1 alif dan 2 harakat
اِنَّهُ كَانَ , مَافىِالسَّمَوَاتِ وَلَهُ
o  Mad silah tawilah
   Artinya mad silah yang panjang.
    Yang dimakasud adalah mad yang terjadi jika “ha dhamir” terdapat huruf Hamzah yang hidup.
    Hukum atau cara membacanya ialah :
o   2 sampai 5 harakat.
اِلاَّبِإِذْنِهِ عِنْدَهُ ,اِلاَّ بِمَاشَآءَ
12.    Mad Iwad
Iwad artinya ganti.Mad iwad ialah apabila Fathatain pada bacaan waqaf (bacaan berhenti) di akhir kalimat.
Hukum atau cara membacanya adalah 1 alif atau 2 harakat. Kecuali ta marbutah yang berbaris fathatain, bila dihentikan tidak jadi mad iwad, akan tetapi menjadi “HA”.
لِبَاسَا , عِوَاجَا
13.     Mad Tamkin Tamkin artinya penetapan. Mad tamkin ialah mad yang terdiri dari 2 huruf “yang bertemu dalam satu kalimat, sedangkan yang pertama berbaris kasrah dan bertasydid , dan yang kedua mati(sukun).
عِتِيِّيْنَ , عِلِيِّيْنَ ,حُيِّيْتُمْ ,نَبِيِّيْنَ














BAB III
PENUTUP
Demikian makalah tentang hukum bacaan mad yang kami buat, semoga dapatbermanfaat bagi kita semua.
A.    Kesimpulan
 Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.Mad adalah  memanjangkan suara suatu bacaan.
2.hukum mad dibagi menjadi dua, yaitu mad tobi’i dan mad far’i

B.     Saran
 1.Mengingat perlunya mempelajari ilmu tajwid maka kita diharuskan mempelajarinyaserta mengamalkannya dalam membaca Al-Qur’an.
2.Seiring perkembangan zaman, dunia informasi dan teknologi merajalela ilmu tajwidseolah dilupakan maka marilah kita mempelajarinya kembali agar kita bisa selamatdunia dan akherat.  













DAFTAR PUSTAKA

- Zarkasyi, Dahlan Salim.1989.Pelajaran Ilmu Tajwid.Semarang:Yayasan pendidikan Al-Qur’an RM
- https://id. search.yahoo.com/ hukum.bacaan.mad



Tidak ada komentar:

Posting Komentar